UNTITLED - 333
CW // violence , harsh words ,
“Wah rombongan anak rusak pada
datang nih. Mana tuh pemimpin lo yang cebol kecil banyak gaya itu?” ucap Hafiz.
Mendengar itu seluruh dari Bahureksa
yang sudah siap dengan posisi nya sungguh geram. Tangan dari mereka mengepal
sempurna. Terutamanya Juniar.
“Yahh kalau gak ada si cebol, ya
gabisa sparing lah basis lu anjir. Otaknya gak dipake HAHAHA.” ucap Hafiz,
dirinya membuang puntung rokok yang ia hisap.
“Pulang aja deh. Buat apa kalo
gak ada si cebol. Lu semua maju juga bakal gak ada last man standingnya. Sekali
pukul KO.”
“Ngomong apa lo anjing gue mau
denger?” suara bariton terdengar memecah dari sisi Bahureksa. Sosok berjaket
kulit hitam dengan slayer merah dikepalanya keluar dari tengah kubu tanpa sosok
ketua itu.
“Oalah hahaha” Hafiz menepuk
tangan tepat di muka Tifaldi dengan pola yang menyindir. Mukanya mendekati
Tifal, jarak keduanya kini hanya dua
jengkal, “Si cebol keluar, diganti sama anak kelas 10? Kenapa si cebol?
Rumahnya udah bener ya? Sekarang rumah lo yang rusak? Ibu atau bapak lo yang
selingkuh?”
"Banyak omong lo
Wahid!" Tifal mengarahkan tinjunya tepat di pipi lawannya itu, belum
sempat mendarat, tinjuannya berhasil dihalau.
"For the first time, kita
belum kenalan. Gue Hafiz. Bukan kakak gue, Wahid yang lo maksud itu. Lo siapa?
Youtuber konten alay itu ya?" Hafiz
menutupnya dengan senyum miringnya.
"Banyak bacot lo
bangsat."
Sepersekian detik tangan Tifal
yang tertahan kini telah menahan serangan dari Hafiz. Dengan begitu pula
memulai pertarungan antara Grexda maupun Bahureksa di Centrum ini.
Namun ada yang ganjil. Posisi
sparing kali ini di Centrum, yang biasanya membawa Grexda untuk bersatu dengan
aliansinya, STM. Namun batang hidung Wahid maupun kawan-kawannya tak satu pun
Bahureksa temui.
Pertarungan masih sengit
dilakukan. Tinjuan demi tinjuan. Tamparan demi tamparan. Serta kata-kata kasar
saling mengumpat satu sama lain sudah lama keluar.
Semua dari Grexda sudah tumbang
ditangan Bahureksa. Kini menyisakan one last man standingnya saja, Hafiz. Yang
menjadi lawan Tipal.
Gempuran tinju di pipi, perut,
dada, hingga upper cut pada dagu Hafiz semakin Tipal keluarkan. Dirinya kini
menduduki dada Hafiz, memukulinya. Dirinya menang.
Atau Grexda yang "sengaja" mengalah?
Tak lama kemudian, suara motor
memecah kerumunan pertarungan tersebut. Dia adalah Regastara, sosok
introvert-nya Pramudya.
“ANJING BERHENTI SETANN!!”
"BAHUREKSA LO BODOH ATAU
GIMANA ANJING?! GHIFFA KECELAKAAN ANJINGG! LO MALAH RIBUT DISINI." teriak
Egas memecah keriuhan.
Mendengar kata ‘Bahureksa’ yang
terpanggil, otomatis membuat pemilik nama dari masing-masing tersebut menegang.
“KETUA LO SEKARAT SETAN!!! INI
KELAKUAN MEREKA PAKE LO SEMUA BUAT UMPAN. AH ANJING TOLOL LO SEMUA.”
Hafiz menyingkirkan Tipal yang
seketika termenung. Membuat tepukan tangan dari Hafiz terdengar kembali.
“Hahahaha well.. ni anak pinter juga hahaha.” Hafiz mendekati Egas. “Lo mau
masuk Grexda gak? Sayang juga bakat kaya lo kaya gini di sia-siain mereka.”
Tepuk Hafiz di pundak Egas.
“Gue gak ada waktu buat ngomong
sama lo!”
Egas datang kehadapan sang kakak.
Meninju pipi nya dengan keras. “Buat lo. Yang bodoh.”
Semua dari Bahureksa masih diam
terpaku ditempatnya masing-masing. Seakan tak percaya, untuk kesekian kalinya
dijadikan umpan.
“Lo semua ngapain pada diem
bangsat?! Pergi ke RSHS sekarang ketua lu sekarat anjingg kekurangan darahh!
ahhh udah gini masih aja bodoh.”
"Well, nimatin makan malam
lo ya, semoga si cebol idup biar bisa ngajarin si anak songong bedain mana
sparing, mana akting hahahaha." maksudnya pada Tifal. Dengan begitu,
Grexda sepenuhnya meninggalkan Centrum.
Egas, mendekati Juniar,
menggoyangkan kedua bahunya. "Juniar, lo harus duluan dan lebih cepet
kesana! Dia butuh lo buat donor!"
“Gue sama Ghiffa ketemu gede,
otomatis beda golongan darah, Gas.” ucap Juniar dengan pandangan tertunduk dan
nada yang lemas seakan masih tak percaya.
"Itu semua yang buat kita—Bahureksa diem. Satupun dari kita, gak ada darahnya yang cocok dengan dia." Juniar menghela napasnya.
"Dan di ilmu kedokteran, O negatif emang langka dan gak bisa sembarangan."
TEHHH YA ALLAH TEH KETAR KETIR
ReplyDeleteJangan gini plis 😭
ReplyDeleteTeh via tega banget sumpahda malem malem dibikin ketar ketir gini yaallah😭😭😭😭
ReplyDeleteYAAALLAH TEH VIAA JANGAN AMBIL GIPAAA TIPAL ATAUPUN EGASS
ReplyDeleteTEHHH YA ALLAH JGN BIKIN GIPA JADI ALMARHUM PLSS TEH YA ALLAH😭😭😘
ReplyDeletekan sampe salah emot siahh😭😭
DeleteDahlah lemes, dari belom baca sampe udah selesai adanya makin lemes
ReplyDeleteTEHHH YA ALLAH NIHH PAKE AJA DARAH GUE😭
ReplyDeleteYAH GILA JAN MATOYYY
ReplyDeletesebel ah ama teh via, aku pundung
ReplyDeleteYA ALLAH TEHH DENGKUL GW KOPONG BACANYAA 😭😭😭 LEMES BGT INI MAHH
ReplyDeleteYAALLAH GIFA😭😭😭😭 PLIS BERTAHAN GIIII😭 AMPUN 😭
ReplyDeleteini kenapa bahureksa dibuat pea begini si teh via elah😭
ReplyDeleteJangn bikin ovt dong tehh,ini gimanaaa saya nangiss😭😭😭
ReplyDeleteYA ALLAH SI TETEH SADIS
ReplyDeleteplis teh via jangan kayak gini
ReplyDeletekak via, aku kebal kak, aku kebal☺️☺️☺️😭😭😭😭😭😭😭
ReplyDeleteSumpah sakit hati banget bacanya
ReplyDeleteYaAllah teh gakuat😭
ReplyDeletegw O negatif,Ghiffaaaa gw dateng. tunggu y
ReplyDeleteDEMI APAPUN TEH YA ALLAH
ReplyDeleteTeh ya Allah ih aa gipa aing jangan ampe mati ya teh 😭😭
ReplyDeleteteh jangan apa apain gipaa😭😭😭
ReplyDeleteTEEH GIPA GA AKAAN MATI KAAAN
ReplyDeleteaduhhhh ketar ketir😭
ReplyDeleteAhhh elahh kenapa gini sihh 😭😭
ReplyDeleteJuni.... darah juni apa??!?! Plissss junn jskssjsksks
ReplyDeleteIya anjir apaaa teh via bocorin dikit napa😭
DeleteAnj gipaaa😭
ReplyDeleteyaAllah gipa hidup dlu yok, MASA AU YG GUE BACA MATI SEM7A AJG COWINYA
ReplyDeletega bisa diginiin gue
ReplyDeleteAH ELAAAHH 😭😭
ReplyDeleteKalau ada korban lagi di Bahureksa, sini maju authornya gw ajak partai 😭😭
ReplyDeleteGhifa emang udah bener lo jadi pemudah hijrah aja nak
ReplyDelete