41 — UNTITLED: bahureksa

 



Dua makhluk yang mahir tinju kini sudah duduk di bangku kayu panjang milik tukang nasi goreng diujung komplek tepat dimana indekos Abel berada. Keduanya saling berhadapan. 

Menengok ke arah penjual nasigoreng tersebut, Tipal membuka ucapannya. "A, nasi gorengnya yang special satu dibungkus ya.." 

"Lo sialan banget ya tadi. Tumbalin gue tanpa tangan lo sendiri kena kotor. Licik lo sumpah!" 

"Tipal." ucap Tifaldi.

Abel terdiam.

"Nama gue Tipal." 

Emosi Abel tersulut. "Ya bodo amat deh nama lo mau siapa. Tapi lo gak bisa dong seenaknya gitu. Waktu diatas aja lo bilang gue satu sisanya lo. Buktinya mana?! Kalau gue babak belur gimana?"

"Gabakal" jawab enteng Tifaldi, mengambil kerupuk dari toples dihadapannya. "Lagian liat jaket lu aja mereka udah ciut duluan pasti." Tunjuknya menggunakan kerupuk. 

Abel memandangi logo dan kata "STM" di dada kirinya.

"Hadeuh panas juga." Tipal membuka Jaket miliknya. 

Sebenarnya tidak terlalu panas. Karena keringatnya saja tidak keluar atas pergulatan malam ini. Tifal takut jika hal yang tak diinginkannya terjadi. STM dan Bahureksa dalam satu meja yang sama. Walaupun ia sendiri tahu, Abel sudah tidak tergabung didalamnya. Tetapi fakta yang terjadi, ia memakai jaket yang warnanya sudah belel itu malam ini. Tipal tak mau menambah resiko. 

Kini ia hanya berbalut kaos putih lengan pendek.

"Satu hal yang belum lo tau dari dunia sparing dan adu otot itu satu, Dis!" 

Komdis kembali panggilnya. 

"Psy War" sambung Tipal. 

"Psy War?" ulang Abel dengan tanyanya. 

Tipal menegakkan tubuhnya. Menuangkan teh hangat yang mas Joko; penjual nasi goreng selalu sediakan di meja. "Iya, Psy War. Tadi gue, maupun lo udah pake psy War itu."

"Umpama-nya, kalau lo ketemu lawan sendiri lo takut gak?" 

Abel membenarkan duduknya. "Ya, iyalah kalau banyakan ya gue takut." 

"Nah kalau lo ketemu musuh, tapi lo punya senjata, bambu runcing misalnya, punya hape buat nelfon orang, terus lo pake motor. Lo bakal takut gak?" 

"Ekhmm ya ngga lah. Ngapain? takut kalau udah kayak gitu?" 

Tipal menepuk tangannya sendiri. Abel terkaget. "NAH ITU MAKSUD GUE!!! Psy War itu Psychology War. Perang secara Psikis. Biasanya di pake di sepak bola. Ibaratnya kalau persib lawan Liverpool, menurut lo yang menang siapa?"

"Liverpool lah. Pemainnya aja bagus-bagus kan kalau klub luar negeri.." jawab Abel.

"SERATUSS!! ngeliat susunan pemain mahal aja udah buat mental ancur. Belum mulai apapun lo udah bisa percaya diri dengan kemampuan lo dan sekaligus juga buat nyali lawan lo ciut. Salah satunya yang tadi. Gue ngaku jadi cowo lo. Malah itu masuknya bisa psy war jangka panjang buat lo."

"M-maksudnya gimana?"

"Jujur nih gue terima kasih sama lo udah bantu Ghiffa sama adik gue dua hari yang lalu. Tapi dampaknya ya gini, lo jadi ikut dikejar-kejar. Gue mau lepasin lo dari hal itu. Salah satunya ya pake Psy War. Gue kasih mind set mereka kalau berurusan sama lo, sama dengan berurusan sama gue. Karna emang yang punya urusan ya mereka sama Gue." 

Tipal mengambil kembali teh tawar hangatnya. 

"Tanpa senjata tanpa apa, orang-orang jadi takut sebelum mulai nyerang. Nyuci pikiran mereka juga salah satunya. Makanya tadi gue bilang dan menggaris bawahi lo habisin orang berapa? terus nyuruh lo maju duluan.  Akhirnya bawa mereka ngeluarin lawan buat lo yang lemah buat ngetes seberapa tangguhnya lo. Untungnya kita menang. Jadinya mereka semakin ciut abis. Tanpa gue sentuhpun mereka udah pergi duluan."

Abel masih tak percaya akan penjelasan Tifal.

"Bahkan, tanpa gue tadi ikut campur psy war secara verbal, mereka udah kena psy war lo duluan." sambung Tifal. 

"Apaan emang? Gue tadi perasaan ngeliatin sisi lemah gue. Malah lari masuk ke kamar." 

Tifal tidak menjawab. Hanya mengarahkan kerupuknya kembali pada Abel. "Noh. Jaket lu." 

Kerupuknya ia kunyah habis, "Bayangin segimana ciutnya mereka. Tau lo veteran STM. Pacarnya anak Bahureksa, bagian bentengnya lagi hahaha. Tambah lagi tadi mereka liat lo tendang tulang kering tu bocah. Ciut banget dah ntar kalau ketemu lo di kemudian hari. Minimalnya mereka mikir dulu kalau mau ikutin lo lagi." 

Tifal melihat mas Joko yang sudah cekatan menyelesaikan pesanannya. "Ntar kalau dikejar lagi. Jangan lari ke kost an disana ga ada yang bisa bantu lo. Orang cewe yang bisa berantem cuma lo."

Tipal memakai jaketnya kembali. "Larinya ke Tokman."

Tifal bangkit mencari dompet di saku belakang celananya. "Psy war terakhir selain ke Tokman," Tifal mengambil ponsel Abel yang tergeletak di meja. Membuat panggilan singkat dari ponsel tersebut ke ponselnya. Begitupun sebaliknya. "Telfon gue kalau lo di kejar." 

Pesanan sebungkus nasi gorengnya telah jadi. Tifaldi menukar kresek tersebut dengan selembar uang dua puluh ribu. Memberikannya pada Abel. 

"Pulang sendiri ya. Deket. Gue yakin lo bisa." Tifaldi menuju motornya.


"Ini kan punya lo?!" ucap Abel masih tak bisa berkata-kata. 


"Buat lo. Cepet pulang. Gue liatin lo jalan dari sini."


Abel masih diam kebingungan dengan serangan bertubi-tubi yang membuatnya bingung. 


"Psy war lo udah paket komplit. Special kayak nasi gorengnya. Jaket. Jago berantem. Nomor telfon gue. Orang juga taunya lo pacar gue." 






Comments

  1. anjir tipal lu buat gua melting sialang

    ReplyDelete
  2. Tipal,luuu kerennn banget sumpahh

    ReplyDelete
  3. Resep nih aing sama yang love language nya act of servis begini

    ReplyDelete
  4. waaahh tipal keren nih langsung sat set sat set ngasi nomor hp 😭👍🏻

    ReplyDelete
  5. Ih si tipal mah ya, bikin baper ahh, egas ? Are you oke ? Jadian sama gue aja gimana

    ReplyDelete
  6. Tifaldiiii🥺🥺🥺🥺🥺

    ReplyDelete
  7. Replies
    1. sama, aku juga mikirin perasaannya egas si duta teh gelas beku nih..

      Delete
    2. Bakal war gasiie adik kaka ini😭😭

      Delete
  8. Abel yang digituin gua yang klepek klepek 😭

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. tipall regas salah pahaam ntar 😭😭

    ReplyDelete
  11. Kenapa malah nangis sih ini gue liat sisi tipal yang kek gini

    ReplyDelete
  12. klo kata gue mah lo diem fal, gue yg salting soalnya

    ReplyDelete
  13. Tipal satsetsatset bangettt👏😭

    ReplyDelete
  14. Hadeuh tipall 😭 ga kuadd pls

    ReplyDelete
  15. tipal kamu moe lawak aja deh kalo begini aing ga kuat Bogoh ka sia haduh

    ReplyDelete
  16. tipal langsung tancap gas banget ya?!😭

    ReplyDelete
  17. Abel yg digituin sama tipal,gw yg kayang gara" baper🥲

    ReplyDelete
  18. Nasib nya egas gimana oii, sabar yaa gas

    ReplyDelete
  19. Pal, lo nggak cukup udah pakai visual Taehyung jangan ganteng gini pal. Gue nggak kuat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

36 — UNTITLED: bahureksa

59 — UNTITLED: bahureksa.