UNTITLED - 314
"Yang ini udah sejuta Tuy." ucap Sukma dengan tumpukan uang pecahan dua ribuan yang ia tumpuk untuk membantu Atuy menghitung hasil penjualannya selama ini.
"Anjingg aing gak fokus bangsatt laper banget." ucap Atuy, "MANG YAHYAAA PLISSS KIPASIN SATENYA DIMODIF DONG ANJIRR PAKE KIPAS ANGIN MIYAKO BIAR CEPET. Lama pake kipas manual mah mang..." sambung Atuy kembali frustasi sebari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Mang si atuy mah setengah mateng aja. Jelemaan siluman oray koneng soalnya mang! Kalau lapar bisa berubah jadi maung juga!" teriak Juniar.
Dengan setumpukan uang dua ribuan yang telah Sukma susun, Atuy melempar tumpukan tersebut pada Juniar sehingga kini Tokman bagai hujan uang, "Ngomong teh bismillah!"
"Tuhkan mang! Liat, berubah jadi maung. HAHAHAHA." sambung Juniar kembali
Plakk..
"AWWW SAKITTT SIA SUKMA!" Atuy memegangi bagian belakang kepalanya yang dipukul Sukma.
"AI SIAAA TUYY AING UDAH BANTUIN MANEH NUMPUKIN ITU SAMPE SEJUTA BANGSATTT!!!" emosi Sukma. "TAU AH ANJIRR ITUNG SENDIRI TAHH!!"
"Ihhh Anjir, iya juga yaa.. Jangan marah dong sayangg.. Nanti aku pusing sendiri kalau ngitung sendiri. Sini kecuppp!!" Tangan Atuy membuka lebar sebari bibirnya yang maju seraya akan mengecup.
"ANJIRRRR GELIII BANGSAAATTTTT!!!"
Selanjutnya pemandangan yang tersaji dihadapan Juniar dan Adit hanya Sukma dan Atuy yang saling kejar mengejar. Mengelilingi gerobak sate mang Yahya. Jika belum ada yang menyerah, pasti adegan Sukma dan Atuy saling mengejar ini bisa terus berlanjut sampai subuh.
Juniar hanya menggelengkan kepalanya tanda sudah lelah dengan kelakuan keduanya seperti Tom and Jerry ini. Sebari menghisap pods nya, ia memperhatikan Adit disampingnya yang sedang mencoba menyetem senar gitar, mencocokkan nada dari senar demi senar yang terpasang.
"Dit, gak bareng Raka?"
"Tadinya mau gitu a, tapi gatau kenapa suruh duluan gitu nitip uang ke Adit takut a Atuy berubah jadi ular sanca koneng kali ya HAHAHA... "
Juniar menghisap podsnya kembali. "Tapi papa lo pulang gak? Harusnya lo dirumah dulu aja Dit, urusan Atuy bisa dari gue dulu duitnya. Jagain Raka takut kenapa-kenapa."
"Nggak kok a. Papa lagi dinas ke Papua dan itu gak bisa pulang mendadak. Pulangnya seminggu lagi. Mungkin mau kerjain PR dulu kayaknya deh." jawab Adit kembali, tangannya tak henti memutar Dryer gitar untuk mencari nada yang pas. "Nahh itu tuhh orangnya panjang umur!" tunjuk Adit dengan mulutnya ketika Raka datang dengan motor vespa matic abunya.
"Wehh gue kira udah mulai tau." buka Raka setelah turun dari motornya. Dirinya menghampiri Juniar, menjabat tangannya dan tak lupa menyatukan pundaknya dengan sosok dihadapannya. "Gifa belum kesini, Nar?"
"Belum, Ka. Eh tuh orangnya panjang umur." jawab Juniar. Perkataanya membuat Raka membalikan tubuhnya, melihat sosok Ghiffari yang baru masuk ke kawasan Tokman. "Mana anjir Nar, anak barunya."
Melihat Ghiffari datang. Adegan Tom and Jerry Sukma maupun Atuy pun juga ikut berhenti.
"MANA ANJIR GI ANAKNYA?"
Ghiffari membuka helm fullface hitam miliknya. Memposisikan helmnya aman di kaca spion. Taklupa sedikit membenarkan rambutnya yang berantakan. "Bentar lagi." ucap Ghiffari.
Berikutnya terdengar suara motor yamaha XSR yang semakin mendekati tempat Bahureksa berkumpul kini. Setahu Raka maupun Sukma, satupun dari Pramudya tidak ada yang menggunakan motor ini, apa mereka salah dengar? batinnya. Tapi mereka sungguh yakin, ini yamaha XSR yang mereka idam-idamkan. Benar saja dugaan mereka, itu suara dari yamaha XSR, dengan seorang pengemudi yang gagah menunggangi kuda besi tersebut.
Sosok tersebut melepas helm fullface yang membuat seluruh orang yang tengah berdiri disana penasaran.
"ASSALAMUALAIKUMMM, TIFALDI DATANG MASUK BAHUREKSAAA AKHIRNYA YA ALLAH!!!"
"Yeuhh anjirrr udah keren-keren motor maneh. Akhlak masih kudu diremed." pukul Sukma pada kepala belakang Tipal.
"Ihh sakit Sukma!"
"A!" ucap Sukma.
"Iya AA Sukma sayangg! hehe.." jawab Tipal.
Tipal merasa dirinya dilihati oleh seluruh pasang mata yang ada disana. Dirinya hanya memamerkan senyum kotaknya, "Hehehe.. Iya lupa belum kenalan. Gue Tifaldi. Panggil aja Tipal.. dozo yoroshiku onegaishimasu." dirinya membungkuk 90 derajat layaknya perkenalan formal di Jepang.
"WAAAH ANJIRRR MANTAP SIAA ORANG JEPANG! SESAMA ORANG JEPANG SINI MENDING NGITUNG UANG DUA RIBUAN. SINI SIAH DI OSPEK DULU TIPAL..."
"Ampun a, aku hanya manusia biasa lahir di Cianjur, rumah di Dago tapi mudik ke Jogja. Belajar bahasa Jepang biar meluluhkan hati baginda raja yang wibu biar bisa masuk sini a..."
"Pal..." ucap Ghiffari kecil.
"A Ghiffa ampun sumpah seriusss jangan dikeluarin HAHAHA.. Gue disini jadi tukang cuci piring juga gak apa-apa serius da. Yang penting masuk Bahureksa."
Mendengar itu, semua dari Bahureksa yang hadir disanya tertawa. Ternyata Reog Ponorogo Bahureksa bertambah satu selain Sukma dan Atuy. Kini hening akan duka dari Mingyu yang pergi sedikit terkikis. Bahureksa yang punya luka bagai malam yang hening kini dihibur oleh cahaya rembulan. Dia Tipal.
Pengganti keheningan dari sosok Mingyu yang pergi.
Tifaldi Agharna Pramudya.
Wadidaw ternyata tipaaaalll. Receh bener pas 'reog ponorogo' wkwkwkwk
ReplyDeleteTIPALLL😭😭
ReplyDeleteWibuuuuu 😩 lucuu sekali
ReplyDeleteAAAA TIPALL
ReplyDeleteWaaaaa tipal
ReplyDeleteAAAAAAAA TIPALDIII
ReplyDeleteTIPALLL WELKAM BRAY
ReplyDeleteCONGRATS TIPAL GANTENG 🥳🥳🥳
ReplyDeleteAAAAA TIPALLL WIBUUU
ReplyDeleteWELKAMM BROW
AKHIRNYAAA CITA CITA TIPAL TERCAPAI MARI BANCAAN CEU
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Pall cita2 lu tercapai 😅
ReplyDeleteAKHIRNYAAAA TIPAL WALAUPUN GUA VOTENYA EGAS AWKWKWKWK YEA
ReplyDeleteGening tipal lahir dicianjur euy boa tatangga
ReplyDeleteGusti TIPALl
ReplyDeleteMaap kebablasan sampe I ngikut
ReplyDelete😂😂tipal di sini bakal random g ya 😅
ReplyDeleteTapi ku fikir bakal egas yg akan di pilih duluan
ReplyDeleteWKWKWKW AKHIRNYA YH PALL
ReplyDeletetipal dongg wkwkw gua kira bakal egas
ReplyDeleteAaaa tipaall aku padamuu
ReplyDeleteAkhirnya cowok gueer masuk Bahureksa
ReplyDelete