UNTITLED - 302
Jarum jam tepat berada di angka tujuh dan angka dua belas, dengan demikian waktu menunjukkan pukul 19.00. Riuh dari penonton yang telah berdatangan memenuhi Secapa AD, tempat F2WL diselenggarakan, serta checksound pengisi acara inti sudah mulai bergema.
Ghiffari hanya dapat membuang napasnya kasar. Ia sungguh benci dengan keramaian, namun disisi lain dirinyapun penasaran setengah mati, kali ini siapa sosok lelaki yang Juni pilih sehingga bukan ia yang menjadi pilihannya.
Ghiffari mengambil posisi barisan paling belakang mendaratkan tubuhnya duduk di pagar pembatas area acara, sebenarnya malas berdesakkan alasannya.
"Buat temen-temen disini. Banyaknya dateng sama pacarnya nih ya? Ah tenang aja buat yang sendiri, kita temenin kok! Musikk.. Mainkan....."
Kau yang kini dilanda patah hati.
Jangan takut, aku ada disini.
Menemanimu.
Menemanimu.
Ah sial. Batin Ghiffari.
Lagu pembuka dari Mocca seakan menggambarkan dirinya malam ini, sendiri dan patah hati yang masih diselimuti dengan tanya. Mengapa dirinya ini sulit untuk menjadi pilihan.
Sosok lelaki dengan celana jeans yang sobek di bagian lutut celananya itu merogoh sesuatu dari saku jaket hitamnya, mengeluarkan pods yang berhasil lolos dari pemeriksaan saat memasuki kawasan area konser. Bukan lolos sebenarnya, melainkan suap. Diri nya menyogok panitia demi bisa membawa benda penghilang gugup ditengah ramainya itu, begitupula dengan Marlboro merahnya.
Sudahlah, lupakan saja.
Semua yang telah terjadi pada hari ini.
Sudahlah, relakan saja.
Akan datang waktunya untuk yang baru.
Kepulan asap yang mengepul dari pods yang Ghiffari hisap kini bak menjadi sahabat karib yang menemaninya di keramaian. Hingga pada akhirnya bintang tamu pertama telah turun, digantikan dengan naiknya lima orang lelaki berpakaian sama dengan model rambut yang serupa pula, The Changcuters.
Masih dengan posisi duduknya di pagar pembatas, ia menegakkan posisinya, memindai kanan hingga kiri. Dirinya tahu betul jika Juni, sang puan sangat menyukai untuk masuk kedalam riuhnya penonton itu, apalagi dengan musik The Changcuters yang asik membawa siapa saja masuk kedalam suasananya. Namun nihil. Ghiffari tak menemukannya.
Melodi dari bass dan gitar yang dipetik sudah mulai mengalun. Ghiffari dapat dengan jelas melihat pada screen projector konser menampakkan sang gitaris yang memulai dengan kunci D, dan intro yang tidak asing sering ia dengar di Tokman, ini lagu racun dunia, batinnya.
Racun... Racun.. Racun...
Mati laju darahku.
Memang kau racun.
Memang. Batin Ghiffari.
Dirinya mengutuk setiap lirik yang ia dengar, tak lupa masih dengan pods dan kepulan asap yang ia hasilkan.
Wanita racun dunia.
Karna dia butakan semua.
Gak jadi, dia bukan racun. Batin Ghiffari.
Dirinya menemukan sosok yang tengah berlari kearahnya dengan napas tersenggal-senggal. Dia wanita yang ia cari. Juni Pramudya.
"Lo dimana sih gue cari ke timur adanya di barat." ucap Juni dengan napasnya yang masih tersenggal-senggal akibat berlari. "Untung lo beda sendiri, duduk sendiri disaat semua orang maju. Jadi gue bisa liat lo."
Ghiffari hanya tersenyum melihat Juni yang menengadahkan kepalanya demi beradu tatap dengan dirinya. Dirinya salah tingkah setengah mati. Namun batinnya membisikkan, dirinya tak boleh lengah dengan perasaannya sendiri.
"Lo kalau mau kesini buat selesein survey Andro gak usah. Gue bisa sendiri. Lo pulang aja." ucap Ghiffari dengan seribu egonya.
"Gue kesini buat nemuin Ghiffari, bukan buat nemuin ketua Andromeda. Gue kesini sebagai Juni, bukan sebagai sekretaris lo."
"Disini aja gapapa. Lo gak bisa rame-ramean gitu kan."
Hari ini, sosok perempuan yang tujuhbelas tahun lalu lahir di bulan Juni, menurunkan egonya, demi sosok dihadapannya, Ghiffari Grisha.
Juni membalikkan badannya menghadap ke panggung acara yang otomatis memunggungi Ghiffari yang masih duduk di pagar pembatas area. Masih dengan matanya yang membulat sempurna menohok pada panggung utama, dengan kini tiba dilagu terakhir dari The Changcuters, I Love U Bibeh.
Biar kata nenek sihir.
Bagiku kau Britney Spear.
oh oh.
i love you bibeh.
Aku cinta kepadamu.
Sayang ini hanya untukmu.
Untukmu.
Untukmu.
Sejak awal, F2WL memang selalu memiliki cerita, bagai melukis kisah baru maupun melanjutkan kisah yang telah ada, lagu-lagu yang mengalun bagai tepat menghujam jantung. Kalau ada Atuy disini, mungkin ia akan bilang, "Ah aing banget ini."
Ghiffari turun dari posisinya, memindahkan marlboro merah yang sebelumnya ia selundupkan dari saku kanan jaketnya ke saku belakang celana jeansnya. Sepersekian detik ia melepaskan jaket hitamnya, menyisakan dirinya yang memakai kaos polos hitam saja, senada dengan yang Juni kenakan. Dirinya melingkarkan dan mengikatkan lengan jaketnya di pinggang sang puan dari belakang.
"Naik gojeknya hujan-hujanan ya? celana kamu basah, takut disangka bocor, nanti aku harus berantem. Pake ini ya." Bisik Ghiffari dari arah belakang dengan tangannya yang tidak diam menyematkan jaketnya dipinggang sang puan.
"Makasih, udah dateng kesini nemuin Ghiffari."
"Lain kali tinggal bilang sebagai Ghiffari, Gi. Gausah sebagai ketua Andro."
"I will, Makasih, Jun. Makasih udah dateng kesini sebagai Juni."
Hadeh hadeh hadehhh
ReplyDeleteLah baper jsksksksk🤧
ReplyDeleteAaaww
ReplyDeletehdhhh bisa bisanya gw baper sama karakter fiksi
ReplyDeleteGifa memang bukan alcohol yang memabukkan.
ReplyDeleteTAPI GIFA INI MEMBUAT CANDU, WALAU HANYA SEKEDAR MENYEBUT NAMANYA
CAPEK AMA GIFA😭😭😭😭
AAAAAAA KEBAYANG KAYAK LAGI DI F2WL :((((((
ReplyDeleteASKSHDKAJAHSKSMAJAHSNXN..... AKHIRNYA KAPAL KU MEMBERI SINYAL����������������
ReplyDeleteBAPER AING AH, PEN JUGA YANG KAYAK GHIFARI
👦🏻:cari apa dek?
ReplyDelete😞:cari cowo au pak
YATUHANN GUA CUMA MAU SATU MEREKA BERLAYAR TAPI NANTI BANYAK SAKIT ADOHH PUSING
ReplyDeleteBAPERRR AJJAHSHDIRLRL TIM GIFA AYO BERANGKATTT
ReplyDeleteAIHHH BAPER BROWWW
ReplyDeleteAAAAAAAAA GIPAAAA😭😭
ReplyDeleteJIAKHKSIHBSKHSVSNJ
ReplyDeletegbsaa ginii gbsaa aksjahsjajsk
ReplyDeleteAAAAAAAA DENGER CHANGCUTERS JADI KEINGET SKYAVE
ReplyDeleteHuhu kapan kalian resmi jadian 😌
ReplyDeleteJadi pengen pacaran dama ghiffa:(
ReplyDeleteSangat sangat complicated 🤦😓
ReplyDeleteAKU GENDENGGG
ReplyDelete