UNTITLED - 274





"Kalau aja tadi gue panggil Bahureksa, kalau aja tadi gue gak maksa partai, kalau aja tadi gue gak egois, kalau aja tadi gue-"


"Gi.. jangan salahin diri lo gini." Juni mengusap punggung Ghiffari dengan lembut. Keduanya telah duduk di ruang tunggu IGD.

Derap langkah dari banyak orang semakin nyaring terdengar. Itu Bahureksa. “Dimana?” ucap Juniar. Tak ada jawaban dari Ghiffari, hanya dagunya mengarah pada pintu putih dari ruang IGD yang tertutup rapat. “Gimana ceritanya?” tanya Juniar kembali.
“Partai. Wahid bawa BR, mau kena gue, Kiming nutupin gue.” jelas Ghiffari dengan singkat. Tak ada tanya lagi dari semua yang berdiri disana. Hanya ada keheningan di lorong tempat mereka menunggu kabar dari tuan yang tengah terbaring lemas di dalam. “Satu kali tusuk. Tapi dia pake folded knife. Dia gerakin waktu udah nusuk dalem perut Kiming. Jadi banyak yang robek." ucap Ghiffari dengan gemetar. “Anjing. Gue cabut. Nyusul itu si Wahid. Siapa mau ikut?” ucap Atuy. Jika Atuy sudah serius seperti ini, maka keadaan memang sedang tidak baik-baik saja. “Diem sini Tuy.” ucap Ghiffari. “-Gue udah gak tahu lagi, gue udah gak mau turun ke jalur. Gak usah. Kalau lo semua kesel, lebih baik lo pukul gua sekarang. Cukup Mingyu, gue gak mau nambah lagi" sambung Ghiffari.

"Udah. Cukup. Gue gak mau ada di posisi ini, siapapun itu. Sekalinya itu orang yang gue duga, orang yang bener didalem sini ada yang jadi anjing berani bocorin itu. Gue gak mau siapapun dari lo ilang.” sambung Ghiffari kembali. “Siapapun lo. Semoga lo denger gue. Serusak apa rumah lo sampai berani rusak rumah lo yang terakhir ini?” lirih Ghiffari, pelupuknya penuh dengan air yang hendak turun. Ia mengusap air matanya yang hendak menetes, tak mau jika ada anggotanya yang melihat,

“Kita udah bareng-bareng buat janji ngobatin satu sama lain. Coba lo liat, Mingyu baru mau nemu bahagianya, tapi apa? Dia malah tidur disana.” Keheningan diantara mereka diinterupsi oleh pintu ruang IGD yang terbuka. “Mohon maaf, pasien terlalu banyak kehilangan darah, luka sobek bagian dalam pun begitu banyak dan besar, kami sudah mencoba sekuat tenaga-” Tanpa menyelesaikan kalimat yang harus ia dengar, Ghiffari lari sekuat tenaga diikuti dengan anggotanya yang lain, menuju blankar tempat prajurit tangguhnya berbaring.

“MINGGG!!! ANJIING BANGUN MINGG! JANGAN TINGGALIN GUE SAMA YANG LAIN!”

"MING! LO BELUM JADIAN SAMA NADIRA! LO BELUM SERUMAH SAMA BOKAP SAMA NYOKAP LO LAGI. BANGUN MING, MASIH ADA HARI YANG HARUS LO LALUIN BARENG BAHUREKSA!"

Ghiffari mendorong-dorong kecil lengan Mingyu yang telah terbaring kaku, berharap sosok di depannya ini bangun. "MINGYU!!! GUE MOHON ANJIIING! PRAJURIT GABOLEH LEMAH GINI! BANGUNN!" teriak Ghiffari frustasi.

Seluruh isi ruangan kini dipenuhi dengan tangis. Tak ada satupun air mata yang absen dari pelupuk mata Bahureksa.

"MING! GUE MAUPUN BAHUREKSA BELUM SEMPET BILANG MAKASIH SAMA LO! BANGUN, GUE MO-HO-N..!" Ghiffari menepuk-nepuk pipi prajuritnya itu. "MINGG!!! BANGUNN!"

Ghiffari merasa tubuhnya lemas, lututnya tak mampu menahan bobot tubuhnya sendiri. Separuh jiwanya seakan pergi. "MINGYU! SADARRRR! BANGUN MING, GUE MO-HOOO-N!

"Gi udah Gi..." ucap entah siapa. Ghiffari tetap dengan giat mencoba membangunkan sosok yang terbujur kaku dihadapannya ini, berharap ada suatu keajaiban yang hadir.

"MING, GUE MOHON!"

Pundak Ghiffari kini disentuh halus, "Gi.. udah." ucap Juniar dengan air matanya.

"Gak, gak bisa gini. Gak bisa." ucap Ghiffari prustasi. Dirinya masih menepuk-nepuk pipi Mingyu, berharap ini semua tak terjadi.

Ghiffari merasakan tubuhnya berputar. Tubuhnya dibalikkan oleh Juniar. Satu tamparan mendarat tepat di pipinya,

"GI SADAR GIII! UDAHHH! CUKUP! MINGYU UDAH GAK ADA! NADI UDAH GAK ADA! DIA UDAH PERGI! SEGIMANA LO CARI DETAK JANTUNGNYA ITU, LO GAK BAKAL NEMU GI! GAK BAKALLL!!!" teriak Juniar dengan air matanya yang turun dengan deras. Dirinya membawa mundur Ghiffari yang sudah tak karuan dengan air matanya.

Perawat menarik kain putih menyelimuti seluruh tubuh Mingyu.

"Hari ini, 31 Oktober pukul 23.58 saudara Minggu Juharda dinyatakan meninggal dunia."

Seluruh tangis pecah tatkala kalimat penutup dari Dokter terucap. Tak pernah terbayangkan, kalimat yang hanya biasanya terdengar dari balik televisi saat ditonton bersama di Tokman, kini menjadi nyata. Ruangan tersebut kini riuh dengan segala tangis.

Hari ini Bahureksa kehilangan satu anggotanya, prajurit tangguhnya, Kiming.




"Tidur yang nyenyak prajurit kebanggaan! Disana pasti lo bahagia. Selamat tidur nyenyak dengan segala mimpi indah, prajurit tangguh Bahureksa. Makasih." bisik Ghiffari gemetar pada telinga Mingyu.

"Disana pasti lo bahagia. Gak sejahat disini."


"Tidur yang nyenyak, Ming.."




Comments

  1. ih Mingyu mah prank kan ini 😭

    ReplyDelete
  2. anjir kak, jangan jahat apa, buat ini cerita jadi mimpi argghhh gakuat bayanginnya :'(

    ReplyDelete
  3. boleh negosiasi sama malaikat ga sih? nyabut nyawa nya di cancel aja gitu, atau nga mati suri deh :(

    ReplyDelete
  4. Mingyu jangan pergi😭😭😭. Ah please bilang ini mimpi nya ghifa😭.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 😭😭😭😭😭😭😭😭

      Delete
  5. Kasih keajaiban kek yaa ampun sedih gue nyesek sumpah kiming 😭😭

    ReplyDelete
  6. Udahlah ini benran angst bgt..demen bgt dah si via bkin yg ada meninggalnya.. SUDAH CUKUP YA SM ANIN, lah ini jskskskkssk

    ReplyDelete
  7. KA VIAAAA INI DEMEN BGT YA NGEREKRUT MEMBER BUAT JOIN DI ATAS AWAN(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

    ReplyDelete
  8. KU BERHARAP INI PRANK
    KAMERA NYA DSEBELAH MANA ?????

    ReplyDelete
  9. MINGYU 😭😭😭😭😭😭😭😭

    ReplyDelete
  10. YAWLAA NANGIS BERATT TENGAH MALEM LOH INI 😭😭 BIKIN MIMPI BISA NDA?

    ReplyDelete
  11. YA ALLAH GUE NANGIS BANGETTTTTT😭😭😭

    ReplyDelete
  12. Ga rela dia meninggoy aasshhhggtsvsahkllaby 😭😭😭😭😭

    ReplyDelete
  13. Dari awal aing ga berani bacaaaa tapi kekeuh we ingin baca

    ReplyDelete
  14. Aku LG nangis trs teh via typo nulis Minggu jd ngalak,😭

    ReplyDelete
  15. Pagi pagi nangisss di wc😭😭😭

    ReplyDelete
  16. dah emg juni beban bgt anjr, mingyu mati gegara partai belain si juni hmm

    ReplyDelete
  17. AKU GAKUAT 😭😭😭😭 KIMING😭

    ReplyDelete
  18. Kali pertama aku baca AU smpe nangis kejer gini anjing😭😭😭 ingus gw meler kurang ajar!

    ReplyDelete
  19. Aaa nangis bngettt ,,,Wahid anjing gw tandai lu yahh 😭😭

    ReplyDelete
  20. Ming,, 😭😭😭😭 kenapa sesakit ini

    ReplyDelete
  21. Nangiss gila demi ini

    ReplyDelete
  22. PLS ANJIRR SBHSHSHS UDAH MALEM :(

    ReplyDelete
  23. WAHID ANJRITT SINI LO PARTAI AMA GUA😭😭

    ReplyDelete
  24. Ini dibuat plot twist aj bisa ga sih😭😭😭

    ReplyDelete
  25. Wahid sini lu maju, dasar anak kutil lu yah😭😭😭

    ReplyDelete
  26. Kiming kenapa cepet bgt perginya😭😭

    ReplyDelete
  27. Nooo mingyuu😭😭😭😭 dibikim koma aja boleh gak sih, jgn matiii😭😭

    ReplyDelete
  28. Katanya nggak ada yang mati ehh😭😭😭😭😭

    ReplyDelete
  29. gamau liat mingyu asli ah, sakit bgt gua ih

    ReplyDelete
  30. Kak yaampun nangis banget gueee, kan udh janji gaada yg mati😭

    ReplyDelete
  31. Nangis banget anjritttt kiming😭😭😭

    ReplyDelete
  32. Apa si aakhh gue nangiss ANJ!! 😭😭

    ReplyDelete
  33. anjrt pagi pagi gua nangis ga lucu bgt😊

    ReplyDelete
  34. Katanya ga ada yg mati ? Kok kiming mati si.. Aaasdkfkfndks

    ReplyDelete
  35. MINGG πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­πŸ’”πŸ’”πŸ’”

    ReplyDelete
  36. GAK NGERTI LAGI, INI GUE DAH BANJIR AIR MATA NJEM
    HUHUHUHU MINGYU

    ReplyDelete
  37. Iiihh Ming kok pergi😭😭 jangan ninggali bahureksa Ming😭😭😭

    ReplyDelete
  38. mingyuuu tanggung jawab u, gw nangis TT

    ReplyDelete
  39. 😣😒😭😭

    ReplyDelete
  40. 😭😭😭😭😭

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

36 — UNTITLED: bahureksa

59 — UNTITLED: bahureksa.

41 — UNTITLED: bahureksa