UNTITLED - 274
"Kalau aja tadi gue panggil Bahureksa, kalau aja tadi gue gak maksa partai, kalau aja tadi gue gak egois, kalau aja tadi gue-" "Gi.. jangan salahin diri lo gini." Juni mengusap punggung Ghiffari dengan lembut. Keduanya telah duduk di ruang tunggu IGD. Derap langkah dari banyak orang semakin nyaring terdengar. Itu Bahureksa. “Dimana?” ucap Juniar. Tak ada jawaban dari Ghiffari, hanya dagunya mengarah pada pintu putih dari ruang IGD yang tertutup rapat. “Gimana ceritanya?” tanya Juniar kembali. “Partai. Wahid bawa BR , mau kena gue, Kiming nutupin gue.” jelas Ghiffari dengan singkat. Tak ada tanya lagi dari semua yang berdiri disana. Hanya ada keheningan di lorong tempat mereka menunggu kabar dari tuan yang tengah terbaring lemas di dalam. “Satu kali tusuk. Tapi dia pake folded knife . Dia gerakin waktu udah nusuk dalem perut Kiming. Jadi banyak yang robek." ucap Ghiffari dengan gemetar. “Anjing. Gue cabut. Nyusul itu si Wahid. Siapa mau ikut?” ucap ...