Posts

Showing posts from April, 2022

59 — UNTITLED: bahureksa.

Image
  Remang lampu penerangan jalan umum menjadi saksi bisu pertemuan atas ribuan hari yang terlewatkan dua orang insan. Melawan asa rindu yang menggebu. Untuk pertama kalinya setelah delapan tahun tak pernah terpisah, lalu dengan pelik tiga tahun tersiksa atas jarak yang tak bisa dikikis, akhirnya Juni dan Sukma bertemu.  Sukma masih tidak menyangka. Bertemu dengan sahabatnya kembali. Ia tak pernah henti melantunkan doa yang sama selalu di setiap lima waktu ibadahnya. "Saya ingin ketemu kembali. Walau hanya sekali." Sayang, jarum jam terlalu romantis hingga jarum pendek dan panjangnya bertaut diangka dua belas. Dunia sudah tidur. Waktu yang tepat untuk Juni menikmati sisanya, ia harap jagat semesta tak dulu terbangun. Bandung pada waktu tersebut memang belum sepenuhnya sepi. Namun beberapa tujuan tak bisa diwujudkan.  Terlalu malam. Sejauh mata memandang, temaram lampu penjual dimsum di sepanjang Jalan Dipatiukur masih dapat terlihat, namun isi dari setiap kukusan nya raib. ...

41 — UNTITLED: bahureksa

Image
  Dua makhluk yang mahir tinju kini sudah duduk di bangku kayu panjang milik tukang nasi goreng diujung komplek tepat dimana indekos Abel berada. Keduanya saling berhadapan.  Menengok ke arah penjual nasigoreng tersebut, Tipal membuka ucapannya. "A, nasi gorengnya yang special satu dibungkus ya.."  "Lo sialan banget ya tadi. Tumbalin gue tanpa tangan lo sendiri kena kotor. Licik lo sumpah!"  "Tipal." ucap Tifaldi. Abel terdiam. "Nama gue Tipal."  Emosi Abel tersulut. "Ya bodo amat deh nama lo mau siapa. Tapi lo gak bisa dong seenaknya gitu. Waktu diatas aja lo bilang gue satu sisanya lo. Buktinya mana?! Kalau gue babak belur gimana?" "Gabakal" jawab enteng Tifaldi, mengambil kerupuk dari toples dihadapannya. "Lagian liat jaket lu aja mereka udah ciut duluan pasti." Tunjuknya menggunakan kerupuk.  Abel memandangi logo dan kata "STM" di dada kirinya. "Hadeuh panas juga." Tipal membuka Jaket miliknya...

36 — UNTITLED: bahureksa

Image
Nyaring terdengar suara Yamaha XSR membelah sepinya Bandung tepat pada jarum jam bertaut diangka sebelas dan dua belas. Jangan remehkan Tifaldi bila menyangkut kepemilikannya, Juni maupun Regas. Ia bisa berubah menjadi brutal seratus kali lipat bukan hal yang mustahil.  Patah leher lo  kalimat andalannya. Rahangnya mengeras. Kepalan tangannya makin kuat pada kuda besinya. Berharap secepat mungkin sampai pada tujuannya tanpa terlambat sedetik pun.  Bagian sektor kaki kanannya menginjak pedal, mengganti gigi motornya menjadi gigi yang lebih rendah bersamaan dengan tangan kirinya melepas kopling. Menancapkan gasnya hingga jarum speedometer menyentuh angka 120.  "Anjing."  umpatnya.  Masih diluar nalarnya, mengapa anak jongkok bisa mengetahui kediaman Juni yang selama ini ia sembunyikan dari jagat raya.  Kapasitas otaknya tak berfungsi dalam keadaan seperti ini. Dirinya - Juni - tetangga baru kakaknya itu - anak jongkok, apa pola hubungannya? pikirnya kera...